Operasi “Batu Daud” Palestina, Abu Ubaidah : Dan Allah Berkuasa Terhadap Urusan-Nya Tetapi Kebanyakan Manusia Tiada Mengetahui.

Share

Facebook
WhatsApp
Telegram

Thariq.sch.id– Juru bicara sayap militer Hamas (Izzudin Al-Qassam) Abu Ubaidah beberapa hari yang lalu (18/07/2025) berbicara ke publik dunia terkait perkembangan situasi yang terjadi saat ini di Palestina. Setelah bangsa zionis seperti sifat aslinya yaitu berbohong dan memutarbalikkan fakta dengan terang-terangan mengkhianati perjanjian gencatan senjata yang telah disepakati oleh para mediator pada 19 Januari 2025.

Dalam konferensi pers yang ditayangkan oleh Aljazeera Arabic, beliau menyatakan bahwa sampai saat ini rakyat Palestina dengan kesabaran dan keteguhan hati walaupun dalam kondisi penderitaan yang luar biasa tetap memberikan perlawanan berarti kepada musuh penjajah yang telah melakukan penghancuran dan pembersihan etnis . Berbagai variasi taktik dan metode penyerangan dilakukan termasuk melemparkan peluru dan alat peledak secara langsung serta kontak senjata dari titik nol sehingga tentara musuh kehilangan banyak nyawa dan menderita gangguan kejiwaan atas apa yang mereka lakukan.

Berikut adalah pesan Abu Ubaidah kepada rakyat Palestina, Dunia Islam, dan Musuh Penjajah yang disampaikan pada Jum’at, 18 Juli 2025 :

1. Para Mujahidin dan seluruh faksi-faksi perlawanan di Palestina sudah sepenuhnya siap untuk melanjutkan pertempuran panjang yang melelahkan melawan kekuatan pendudukan (penjajah) apapun bentuk agresi dan rencana musuh. Mujahidin berjanji untuk tetap teguh dan menimbulkan banyak korban di pihak musuh hingga agresi dikalahkan atau mati syahid. Perjuangan yang dilakukan bangsa Palestina adalah masalah prinsip dan hak yang tak terbantahkan. Itu adalah tugas suci keagamaan dan nasional. Dan kita tidak punya pilihan lain selain melakukannya dengan segenap kekuatan dan tekad dengan pertolongan Allah Swt. Kami akan bertarung dengan batu-batu bumi dan dengan apa yang kami miliki yaitu kemauan dan orang-orang yang setia. Jika pemerintah musuh teroris memilih kelanjutan perang permusuhan, ia memutuskan pada saat yang sama untuk terus menerima pemakaman tentara dan perwira mereka.

      2. Kami bangga dengan keteguhan dan kepahlawanan mujahidin kami. Kami menyadari besarnya rasa sakit dan penderitaan yang dialami orang-orang kami. Mereka yang rasa sakitnya kita alami setiap hari. Dan pelaksanaan tugas yang Tuhan percayakan kepada kita dalam mempertahankan dan melawan musuh ini. Musuh kita didukung oleh kekuatan penindas yang paling kuat di dunia dan dibanjiri dengan konvoi senjata dan amunisi yang tak ada habisnya. Sementara sistem dan kekuatan negara Islam menyaksikan puluhan ribu saudara-saudara mereka dibunuh, kelaparan, tidak mendapat air dan obat-obatan.

      Kami katakan pada sejarah dengan segala kepahitan dan rasa sakit dihadapan seluruh putra bangsa, Wahai para pemimpin bangsa Islam dan Arab, para elitnya, partai-partai besarnya, dan para ulamanya kalian adalah lawan kami dihadapan Allah Yang Maha Perkasa Dan Maha Agung. Kalian adalah musuh setiap anak yatim, setiap anak yang kehilangan orang yang dicintai, dan setiap orang terlantar, tunawisma, orang berduka, orang terluka, dan orang kelaparan. Lehermu penuh dengan darah puluhan ribu orang. Orang-orang tak bersalah yang dikecewakan oleh diamnya kamu. Kami tidak akan membebaskan siapapun dari tanggung jawab atas pertumpahan darah ini. Salam untuk semua orang bebas di dunia yang mereka mencoba menunjukkan solidaritas, mematahkan pengepungan, dan mengangkat ketidakadilan. Orang-orang yang berpikir bahwa setiap teriakan adalah melawan penjajah. Semua inisiatif dan solidaritas orang-orang bebas apakah berhasil atau digagalkan oleh perintah kaum zionis atau pendukungnya. Ini semua adalah sumber kebanggaan untuk rakyat kami. Kami serukan untuk tingkatkan, lanjutkan, dan buka semua tentang musuh ini dengan semua cara.

      3. Kami sangat mendukung posisi delegasi negosiasi. Kami telah berulang kali menawarkan selama beberapa bulan terakhir kesepakatan yang komprehensif dimana kami menyerahkan semua keluarga musuh. Namun penjahat Netanyahu dan para Menteri Nazi menolak. Mereka sama sekali tidak tertarik dengan tahanan bekas tentara mereka dan bukanlah prioritas. Apapun yang terjadi dalam negosiasi, kami berharap bahwa hal ini akan menghasilkan kesepakatan dan perjanjian yang menjamin penghentian perang terhadap rakyat kami dan penarikan pasukan pendudukan serta masuknya bantuan kemanusiaan untuk rakyat kami. Namun jika musuh keras kepala dan menghindari poin ini, kami tidak menjamin akan kembali lagi dalam perundingan.

      4. Salah satu tanda kegagalan zionis dalam menghadapai perlawanan adalah pelarian mereka menuju solusi kotor yang merupakan kejahatan perang, hukuman genosida massal, dan pembersihan etnis. Sayangnya hal ini didukung sangat jelas dari pemerintahan Amerika Serikat yang ahli dalam menyiksa orang yang tidak bersalah. Ia bermaksud menggusur penduduk, dan membanggakan kehancuran yang telah terjadi dan disistematisasikan sebagai prestasi militer.

      5. Upaya untuk menggunakan tentara bayaran dan agen pendudukan dengan nama arab itu adalah tanda kegagalan dan gambaran pasti tentang kekalahan. Klien-klien ini tidak lain hanyalah kertas yang terbakar. Seiring dengan meningkatnya kesadaran, martabat, dan penolakan masyarakat kita terhadap pengkhianatan. Apa yang dibelanjakan musuh untuk mereka akan menjadi kerugian dan bencana. Kami menyerukan kepada klien-klien yang telah berkhianat ini untuk segera bertobat dan kembali ke pelukan rakyatnya sebelum terlambat. Ketika penyesalan tak lagi berguna. Jika tidak, akhir mereka akan menjadi tragis

      Malam ini pasti berakhir dan kemenangan ada ditangan kita. Kesabaran dan keringanan dalam kesusahan, dan bersama kesulitan datanglah kemudahan. Kami mencium kepala semua orang hebat kami. Orang-orang yang sabar, tabah, dan menang, Insya Allah.

      Baca juga : Israel Tembaki Kerumunan Warga Kelaparan di Gaza, 92 Syahid

      Baca juga : Nama Abu Ubaidah, Sahabat Nabi Yang Paling Terpercaya Kini Menjadi Simbol Perlawanan Rakyat Palestina

      Kami sampaikan salam kami yang setinggi-tingginya dan kabar gembira dari Tuhan kami. Kemuliaan bagi-Nya, Kepunyaan Allah lah segala urusan sebelum dan sesudahnya, dan Dia bergembira pada hari itu. Dia memberikan kemenangan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Dia Maha Kuasa, Maha Penyayang, Tuhan tidak pernah mengingkari Janji-Nya. Tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

      Sumber : Konferensi Pers Abu Ubaidah (Jum’at, 18 Juli 2025)

      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      1000 siswa baru telah terdaftar !